Kamis, 26 Mei 2016

--

Mungkin sudah saatnya untukku membangun kembali pemisah yang pernah kau hancurkan.
Mungkin sudah saatnya kulepaskan tali yang pernah kau ikatkan secara tak sengaja padaku.

Sejujurnya aku tak ingin seperti ini lagi.
Saat aku sudah sepenuhnya mengenalmu dan sekarang kau menjauh.
Ini bukanlah kali pertama, tapi entah kenapa aku selalu kecewa.
Harusnya aku terbiasa..

Ntahlah apa yang ada didalam hatimu dan hatiku sebenarnya.
Kita seakan menahan diri untuk berucap.
Namun tak sanggup menahan diri untuk berbuat.
Terkadang aku yakin jika kau membutuhkanku layaknya aku membutuhkanmu.
Tapi sekali lagi, ada sesuatu yang membuat kita saling menahan untuk mengungkap rasa.

Itulah kenapa saat ini hatiku belajar untuk mengalah.
Mengalah dengan logika yang selalu melawan saat ingin mempertahankanmu.
Aku tau logikaku hanya takut.
Takut, apakah mempertahankanmu itu adalah pilihan tepat?

...'Cause this what I deserve. A lesson to learn for trying. To forget about you. Better without you, so now // Sanctuary – Markus Feehily... 

Sabtu, 30 April 2016

Why?

Terlintas dibenakku, kenapa saat ini aku tak mampu lagi merangkai sebuah cerita cinta romantis layaknya cerita didalam negri dongeng?
Dan terlintas pula dibenakku, kenapa saat ini aku tak mampu lagi mengisahkan cerita sedih yang menyayat hati?
Karena saat ini aku sadar jika kisah cinta yang sebenarnya tak seperti kisah didalam kisah-kisah yang penah kubayangkan dan kutulis.
Ada kalanya rasa bahagia karena cinta indahnya melebihi kisah romatis yang pernah kubayangkan. Hingga membuatku melupakan semuanya.
Namun ada kalanya juga, rasa sakit karena cinta membuatku serasa tak berakal. Hingga membuatku mati rasa.
Aku tak tahu, apakah semua kisah akan seperti ini?
Aku tak tahu, apakah setiap mahluk seperti mereka akan membuatku seperti ini?
Entahlah....

*21.48/3.2.16*

Kamis, 10 Maret 2016

6.37am

Kenapa kau hadir lagi disaat aku sudah bisa bertahan tanpamu?
Kenapa kau datang lagi disaat aku sudah menutup separuh hatiku untukmu?
Kenapa kau membuatku ingat lagi saat bayanganmu dimataku sudah terasa pudar?

Bisakah kau membiarkanku sendiri?
Bisakah kau benar-benar menjauh dariku?
Bisakah kau menghilang dari ingatanku?

Susah payah kukuatkan diriku agar bisa menjauh dan menghilang dari dirimu.
Kenapa kau datang lagi?
Aku lelah bertarung dengan diriku sendiri.
Aku lelah memendam rasaku lagi.
Aku lelah...


Tidakkah kau ingat apa yang pernah kukatakan padamu dulu? Jika kau ingin menjauh. Menjauhlah sejauh mungkin. Hingga aku lupa siapa kau sebenarnya...



....Baby you know that, maybe its time for miracles. Cause I ain't giving up on love. No I ain't giving up on us...
#Adam Lambert - Time for miracles#

Jumat, 30 Oktober 2015

....



Itulah mengapa aku tak pernah ingin memulai.
Karena aku tak pernah pandai untuk mengakhiri.

Itulah kenapa aku seperti tak peka dengan semua perlakuanmu.
Karena aku tahu bagaimana dirimu dan bagaimana diriku sendiri.

Harusnya kau tahu kenapa dulu aku seperti itu.
Dan harusnya kau juga tahu apa yang terjadi denganku saat ini.

Berusaha menulikan telinga, mengeraskan hati, dan membentengi diri setiap teringat lagi denganmu.
Sakit rasanya, tapi itulah yang bisa kulakukan.
Disaat aku telah luluh dan kau hilang entah kemana.

Sejujurnya aku sendiri tak tahu apa yang akan kulakukan jika (suatu hari) nanti kau kembali (lagi).
Karena entah kenapa kali ini hatiku merasakan lebih...


^^

Mengapa kau kembali disaat kumulai melupakanmu?
Mengapa kau kembali disaat kumulai terbiasa hidup tanpamu?
Mengapa???

Sudah kuyakinkan diriku sendiri, jika aku bisa tanpamu.
Sudah kuyakinkan diriku sendiri, jika aku bisa mendapatkan penggantimu.
Tapi mengapa kau kembali lagi??

Kau kembali dengan semua hal yang membuatku luluh.
Kau kembali dengan semua cara yang kusuka darimu.
Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku??

Kemarin, kubekukan lagi hatiku saat teringat padamu.
Kubuang semua hal yang berhubungan denganmu.
Kuhapus semua kenanganku akan dirimu.

Itu kemarin...
Semua mendadak berubah sekarang.
Kau kembali.
Kau kembali dengan semua hal yang kau punya.
Dan akupun kembali dengan semua hal yang telah kubuang.

Hatiku luluh..
Semua mendadak berubah.
Berubah saat kau kembali lagi.
Berubah saat suaramu kudengar lagi.
Berubah saat kau kembali membuatku tertawa.
Iya semuanya kembali berubah.

Marahku mereda.
Kesalku menghilang.
Kecewaku entah hilang kemana.

Aku tersenyum.
Aku tertawa.
Bahkan aku teringat lagi padamu.
Hingga sekarang...

Akan kau apakan hatiku?
Akan kau apakan perasaanku?
Akan kau bawa kemana ini semua?

Sejujurnya aku takut.
Aku takut, semua yang kurasakan saat ini tak sama dengan yang kau rasakan.
Aku takut apa yang kurasakan saat ini akan berakhir menyedihkan.
Aku takut.. aku takut aku salah menilai.
Salah merasa.
Salah menunggumu.

Sesungguhnya dari semua rasa yang ada saat ini, rasa takutlah yang menguasaiku.
Rasa takut akan dirimu.
Rasa takut akan diriku sendiri.
Aku takut semuanya salah...

Tuhan..
Jika tak ada satupun orang yang bisa kujadikan tempatku mengadu, kumohon berikan petunjukMu atas semua rasaku ini.
Aku tidak ingin terpuruk seperti ini.
Aku tak ingin terjebak dalam rasa yang diriku sendiri tak mampu memahaminya.
Karena saat ini aku mulai lelah.
Lelah menunggu..
Menunggu(nya)...   

-        I just cant get you off my mind. Now, I’m gonna be up all night // Owl City –
23.13 pm/15.08.15


*****

Jika kau tak memulai, aku yakin takkan seperti ini.
Jika kau tak memberi, aku juga takkan pernah menerimanya.
Mungkin aku salah, tapi mungkin juga kau yang lebih bersalah.

Tak pernah mengerti apa yang saat ini sedang terjadi.
Tak pernah menyangka akan seperti ini akhirnya.
Akhir? Sejujurnya aku tak yakin ini akhir.
Ya walaupun aku juga berharap jika ini bukan akhir.

Apa aku terlalu baik menilai seseorang?
Atau aku yang terlalu bodoh?
Atau mungkin, kau yang terlalu pintar mengubah semuanya?

Tak tahu kapan semuanya kita awali.
Tak tahu juga kapan aku mulai merasa seperti ini.
Dirikukah yang bersalah? Tidak sepenuhnya, kau juga bersalah.

Seandainya aku tahu apa yang sebenarnya ada difikiranmu saat ini.
Mungkin aku takkan seperti ini.
Mungkin bukan ini yang aku rasakan.
Mungkin juga bukan ini yang aku lakukan.

Terkadang aku yakin dengan yang aku rasakan.
Namun terkadang aku juga merasa salah dengan perasaanku padamu.
Mungkin, itulah kenapa aku memilih bertahan.
Bertahan dengan rasaku saat ini.

Tak pernah tahu kapan aku akan mengetahui semuanya dengan benar.
Kapan semuanya akan jelas.
Entahlah..

Namun aku tetap akan berterima kasih padamu.
Terima kasih untuk semua tawa yang kau buat untukku.
Terima kasih untuk semua airmata yang kau buat untukku.
Terimakasih untuk setiap waktu yang ada.
Terima kasih untuk semua perhatian yang kau berikan.

Aku akan bertahan dengan rasaku saat ini.
Aku akan bertahan sampai aku bisa bertahan dengan semua ini.


-        Aku bertahan, kuakan tetap pada pendirianku. Rio Febrian, Bertahan-

22.06pm

Selasa, 15 September 2015

----



Jangan tanyakan padaku, apa yang saat ini sedang kufikirkan?
Jangan tanyakan padaku, apa yang saat ini sedang kurasakan?
Jangan tanyakan padaku, siapa yang akhir-akhir ini memenuhi ruang fikiranku?
Jangan pernah kau tanyakan tentang perasaanku saat ini...

Biarlah aku yang merasakan, biarlah aku yang memikirkan.
Biarlah aku yang menyimpan, dan biarlah aku yang memendamnya.
Aku ingin belajar bertahan dengan semua ini..
Aku ingin belajar bertahan dengan semua rasa ini.

Jangan kau tanya lagi apa yang aku rasakan?
Jangan kau tanya lagi karena apa?
Jangan kau tanyakan lagi karena siapa?

Biarlah hanya aku yang tahu.
Biarlah hanya aku yang merasakannya.
Biarlah aku..
Iya biarlah aku..

21.14pm/june26th2015