Selasa, 28 Oktober 2014

tears

Ya Tuhan...
Bolehkah aku meminta?
Bolehkah aku memohon kepadamu?

Tuhan, aku ingin Kau tahu.
Aku ingin Kau mengerti.

Sesungguhnya Kau tahu semua tentangku.
Tentang semua rasa sakitku.
Tentang setiap arti air mataku.
Tentang segaris senyum yang ada diwajahku.
Dan tentang semua harapanku.

Kau tahu semuanya.
Kau mengenali diriku melebihi diriku sendiri.
Bahkan Kau juga tahu kemana arah dan tujuanku. 

Tuhan...
Maafkan aku.
Ampuni aku..

Tak sedikitpun aku menyesali semuanya.
Tak sedikitpun aku ingin melanggar janji yang telah kutuliskan dulu. 

Aku hanya ingin tahu kapan semua ini berlalu.
Kapan semua air mata ini berhenti mengalir karna pedih? 

Aku ingin senyuman.
Aku ingin senyuman.
Bukan untukku.
Tapi untuk mereka yang mengharapkanku.
Senyum mereka lebih berharga dari semua hal yang kuinginkan.

Tuhan..
Hanya Kau dan aku yang tahu.
Hanya Kau yang mengerti aku melebihi diriku sendiri.
Kumohon padamu, kupanjatkan doaku.
Aku ingin kesempatan, aku ingin kemudahan.
Berikan padaku Tuhan, Kumohon.. 

#10.02.2014

---


Jika ingin dituliskan, takkan cukup kertas yang kau berikan untuk menuliskan semua keluh kesahku.
Jika ingin diungkapkan, takkan cukup waktu untukku menjelaskan apa yang kurasakan saat ini.

Jika diibaratkan saat ini sedang berlari, aku telah lama berlari dan sampai sekarang belum tahu kapan aku akan berhenti.
Jika diibaratkan sebuah jalan, saat ini aku sedang berada disatu jalan yang panjang. Dan tak tahu dimana akhir jalan itu.

Tuhan, apa akhir dari semua ini?
Bagaimana caraku mengakhirinya?
Sejujurnya, aku telah lelah berjalan berjalan dan berjalan.
Sejujurnya, aku terbebani. 
Sejujurnya serasa tak sanggup aku melewati ini semua.

Salahkah jika aku mengeluh?
Bolehkan jika aku menyerah?
Kuatkah aku melewatinya?
Entahlah..

#10.28.2014